Badan Pusat Statistik atau BPS Kota Pekalongan menginformasikan telah terjadinya laju Inflasi di wilayahnya pada bulan Juli lalu.
Inflasi sebesar 0,16 persen dengan Indeks Harga Konsumen atau IHK sebesar 127,92 point lebih rendah 0,18 persen jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2017 lalu.
Kasie Statistik Distribusi BPS setempat Burhannudin mengungkapkan ada lima kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi atau kenaikan harga.
Kelompok yang membuat inflasi di antaranya makanan dan minuman rokok serta tembakau 0,73 persen, Kelompok perumahan air listrik gas dan bahan bakar 0,16 Persen, Kelompok Sandang 0,01 Persen, Kelompok Kesehatan 0,18 Persen, sedangkan Kelompok Pendidikan rekreasi dan olahraga 0,11 persen.
Kepada Radio Kota Batik Burhannudin menjelaskan dua kelompok lain mengalami deflasi atau penurunan harga yakni Kelompok Bahan Makanan sebesar 0,21 persen, serta Kelompok transportasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,3 persen.
Burhannudin menambahkan penyebab utama inflasi Kota Pekalongan pada Juli 2018 adalah naiknya harga komoditas telur ayam ras, nasi dan lauk, BBM, Jeruk serta Pasir. (Tri Handayani-Dirhamsyah)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4417 |
![]() |
: | 4358 |
![]() |
: | 1 |