Jumlah penduduk Kota Pekalongan yang mengunakan alat kontrasepsi untuk program keluarga berencana saat ini sudah mencapai sekitar 60 persen.
Hal tersebut di ungkapkan oleh Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Gunindyo dalam Seminar Sehari Peringatan Hari Kontrasepsi Dunia pada Selasa 9 Oktober 2018 di Ruang Amarta Sekretariat Daerah Kota Pekalongan .
Menurut Gunindyo jenis kontrasepsi yang saat ini paling banyak digunakan oleh warga Kota Batik adalah alat kontrasepsi jangka pendek seperti kondom pil implan dan IUD .
Sebagian besar masyarakat tidak memilih alat kontasepsi jangka pangjang karena khawatir akan efek samping dan menganggap pemasangannya kurang praktis.
Padahal pengunaan kontrasepsi jangka panjang dinilai jauh lebih menguntungkan sebab setelah dipasang pengguna baru akan melakukan kontrol paling cepat tiga tahun kemudian.
Sementara itu Wali Kota H.M.Saelany Machfudz mengatakan untuk meningkatkan cakupan penggunaan kontrasepsi Pemkot akan menggerakkan seluruh kader baik dari BKN maupun organisasi wanita untuk mengajak masyarakat ikut menggalakkan program keluarga berencana. (Kharisma - Dirhamsyah)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4483 |
![]() |
: | 4342 |
![]() |
: | 1 |