Penghitungan usulan besaran upah minimum kota atau UMK 2019 di Kota Pekalongan masih menunggu keputusan besaran nilai inflasi dan pertumbuhan ekonomi dari kementerian Ketenagakerjaan.
Kepada Radio Kota Batik Kepala Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan setempat Slamet hariyadi mengatakan, saat ini pihaknya masih menampung berbagai pendapat usulan besaran UMK 2019 diantaranya dari SPN yang mengusulkan besaran UMK sebesar 2,3 juta rupiah.
Slamet Hariyadi menjelaskan, untuk UMK 2019 ini formulasi yang digunakan masih sama yaitu sesuai PP 78 tahun 2015 dengan rumusan upah minimum yang berjalan ditambah inflasi dan angka pertumbuhan ekonomi.
Slamet menambahkan, setelah surat rilis penjelasan tentang UMK 2019 serta angka inflasi turun dari kementerian tenaga kerja baru akan dilakukan pembahasan.
Targetnya besaran UMK 2019 bisa ditetapkan antara bulan Oktober hingga November sebab SK Gubernur UMK 2019 direncanakan akan turun pada 21 November mendatang. (Kharisma - Dirhamsyah)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4483 |
![]() |
: | 4178 |
![]() |
: | 1 |