Perjalanan dari Industri batik Pekalongan mengalami pasang surut menghadapi berbagai tantangan zaman dapat di lihat melaui sebuah buku berjudul “Industri Batik Pekalongan, Pergulatan Tanpa Akhir,” karya Ahmad Ilyas yang diluncurkan pada Selasa 11 Desember 2018 di Aula Museum Batik.
Menurut Ahmad Ilyas buku ini berisi tentang proses perjalanan batik Pekalongan yang tidak mulus harus jatuh bangun karena menghadapi pengaruh global dan harus bersaing dengan produk tekstil lainnya.
Ahmad ilyas menuturkan batik Pekalongan bisa bertahan karena ada kerja sama yang kuat dari berbagai kelompok masyarakat dalam struktur seperti pekerja juragan serta pedagang serta makelar.
Selain itu ada peran dari berbagai etnis seperti Jawa Tionghoa dan Arab serta beberapa pendatang dari suku di Nusantara seperti Bugis Batak Mandailing maupun Minang.
Sementara itu Wali Kota H.M Saelany Mahfud yang hadir dalam acara tersebut mengungkapkan buku ini diharapkan bisa menjadi khazanah dan literatur yang membuat masyarakat lebih mencintai batik .
Kepala Dinarpus Erli Nufiati menambahkan buku tersebut juga akan dialih mediakan atau digital sehingga bisa diakses masyarakat di perpustakaan online. (Kharisma – Dirhamsyah)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4450 |
![]() |
: | 22653 |
![]() |
: | 1 |