Dari sebanyak 2300an nelayan di Kota Batik 100an diantaranya lebih memilih untuk bekerja sebagai pelaut di kapal asing dan mereka merupakan nelayan muda .
Jumlah neyalan yang bekerja di kapal asaing tersebut diperkirakan lebih banyak mengingat tidak semua mereka melaporkan ke HNSI setempat .
Kepada Radio Kota Batik Ketua HNSI setempat Imam Menu mengatakan mereka dalam satu kali kontrak pelayaran dilaksanakan selama 4 hingga 5 tahun .
Dengan aktifitas yang kurang lebih sama dengan nelayan Indonesia namun dengan dukungan peralatan yang lebih canggih dan pendapatan yang lebih tinggi .
Menurut Imam Menu pelayaran biasanya dilakukan hingga Jepang Srilanka serta negara tetangga seperti Singapura.
Imam Menu menjelaskan tenaga kerja sumber daya kelautan dan perikanan dari Indonesia diakui banyak dibutuhkan di luar negeri terutama yang memiliki sertifikat keahlian pelayaran. (TriHandayani - Dirhamsyah)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4458 |
![]() |
: | 6399 |
![]() |
: | 1 |