Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Pekalongan memberikan pendampingan bagi puluhan calon eksportir Senin 18 Maret 2019 di Aula Dindagkop setempat.
Hal itu sebagai upaya untuk menambah jumlah pelaku ekspor atau eksportir Kota Pekalongan yang tangguh dan mandiri di tahun 2019.
Dalam pendampingan tersebut didatangkan pula narasumber dari Pusat Pelatihan Ekspor Indonesia Juniyanto dan Praktisi Eksportir Kementerian Perdagangan Nurul Retno Palupi .
Kepada Radio Kota Batik Kepala Dindagkop UKM setempat Zaenul Hakim menjelaskan puluhan calon eksportir tersebut di tahun 2018 lalu telah diberi pelatihan hingga 10 tahap Dimana tahun ini akan diberikan hingga tiga kali pendampingan sehingga harapannya di tahun 2019 akan bertambah 5 eksportir yang mandiri dan tangguh .
Menurut Zaenul kendala yang dihadapi calon eksportir saat ini adalah kalkulasi harga khususnya pada sektor komoditi batik.
Pihaknya mengungkapkan batik yang memiliki nilai budaya kebanyakan dianggap pembeli sebagai tekstil biasa sehingga harganya belum bisa sesuai dengan pangsa pasar.
Sesuai RPJMD Dindagkop ditarget untuk bisa terus menaikkan nilai eksport dan jumlah eksportir Zaenul Hakim menambahkan di tahun 2018 kemarin sudah ada 28 eksportir yang mandiri dan tangguh dengan nilai ekspor menyentuh angka 19,6 juta US dolar. (Kharisma - Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4457 |
![]() |
: | 5794 |
![]() |
: | 1 |